Berani Enggak Travelling ke Papua Nugini?

Wisata ke Jepang, Singapura, atau Malaysia itu biasa. Namun coba, berani enggak lo berwisata ke Papua Nugini? Kalau lo berani, benar-benar deh lo patut mendapatkan acungan jempol.

Namanya memang sama-sama Papua. Cuma, berbeda dengan Papua yang ada di Indonesia, Papua Nugini sangat enggak direkomendasikan sebagai destinasi wisata.

Memang sih, Papua Nugini juga memiliki berbagai bentang alam yang indah serta pantai-pantai yang menarik. Namun negara yang patut dijadikan destinasi wisata kan bukan cuma sekadar negara yang punya rupa elok aja. Ada berbagai macam hal yang harus dipenuhi oleh sebuah negara supaya bisa menjadi destinasi wisata yang recommended.

Nah, penasaran nggak sih lo kenapa wisata ke negara yang ada di bagian timur Indonesia ini cukup ekstrem dan gak ditujukan buat semua orang? Simak di sini deh sebelum lo nekat pergi ke sana.

1.Banyak raskol

Berasal dari kata rascal, raskol merupakan sebutan untuk preman di daerah sana. Pendapatan per kapita di Papua Nugini ini cukup rendah. Jadi, ada banyak orang yang pada akhirnya menjadi pengangguran dan bergabung ke dalam geng raskol. Bukan cuma turis, penduduk asli sana pun juga sering menjadi incaran para raskol.

Itulah alasan kenapa enggak banyak perempuan di sana yang berani bepergian sendirian ke tempat yang bukan daerahnya. Soalnya, raskol ini ngeri banget. Mereka bahkan tega buat membunuh para korbannya supaya bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan

Jadi kalau lo memang mau pergi ke Papua Nugini, jangan nekat jalan-jalan sendirian. Mending lo tanya kepada pihak hotel apakah mereka memiliki transportasi aman yang bisa mengantarkan lo ke tempat tertentu.

2. Perampokan di mana-mana, termasuk di rumah dan (mungkin) hotel

Apakah lo pikir orang yang sedang berjalan sendirian di tengah jalan adalah pihak yang menjadi sasaran utama raskol? Enggak. Nyatanya, raskol juga mengincar mobil-mobil pejabat bahkan para duta besar.

Pernah ada cerita di mana raskol masuk ke dalam rumah seseorang kemudian melakukan perampokan meskipun perampokan rumah warga negara asing tersebut enggak menimbulkan korban jiwa , tetapi tetap saja peristiwa tersebut menimbulkan trauma di hati para korban.

Jadi bisa lo bayangin enggak betapa sulitnya cari penginapan yang aman di sana? Cuma ada beberapa hotel yang mampu menjamin keamanan para turis. Bukan cuma dilengkapi dengan pagar yang tinggi, hotel-hotel ini juga dilengkapi dengan sensor pengaman yang lebih dari satu. Jadi kalau mau masuk ke dalam, barang-barang lo akan melewati pemeriksaan berlapis dan beberapa barang juga nggak boleh dibawa masuk misalnya nih senjata tajam atau berapi.

Seorang resepsionis hotel mewah yang berasal dari Filipina pernah dilawan cara dan mengatakan bahwa meskipun dia sudah bekerja selama enam bulan di Port Moresby, ibukota Papua Nugini, tetapi dia enggak mengenal kota tersebut.

Pasalnya, aktivitas sehari-hari dka hanyalah pergi ke hotel, kemudian pulang ke asrama dengan jemputan khusus dari hotel. Hal tersebut dilakukan karena Port Moresby memang berbahaya banget buat orang asing.

Oh ya, dan ngomongin soal hotel, jangan bayangin deh hotel besar di sini cakep kayak hotel di Medan kota,hotel di Bandung, apalagi hotel di Bali. Hotel mewah franchise pun kayak hotel tua, dan itu juga harganya mahal.

3. Fasilitas kesehatan yang kurang

Lo mengalami sakit? Jangan harap lu bisa dengan mudah menemukan apotek atau klinik dokter di pusat kota. Jumlah rumah sakit sangat terbatas, begitu pula dengan ketersediaan dokter spesialis dan juga obat-obatan. So, kalau memang harus pergi ke Port Moresby, pastikan lo sudah membawa obat-obatan tertentu yang memang sering dikonsumsi atau sesuai dengan sakit yang sering lo alami.

Selain itu, kalau lo mau pergi ke Papua Nugini, jangan lupa untuk membeli asuransi perjalanan. Harga asuransi perjalanan memang cenderung mahal, tetapi yakin deh lo bakal membutuhkannya di mana pun lo berada, karena siapa yang tahu sih kapan kita bakal sakit atau siapa yang bisa menebak kalau suatu saat kita akan mengalami hal yang tak diinginkan seperti kecelakaan misalnya.

4. Harga-harga yang mahal

Papua Nugini memang bukan negara yang maju bahkan bisa dibilang negara ini cenderung terbelakang. Namun bukan berarti harga-harga di sana juga murah. Justru, harga barang di Port Moresby amatlah mahal bila dibandingkan dengan negara-negara lain bahkan negara kita sendiri, Indonesia.

Hal tersebut disebabkan oleh biaya bodyguard atau jenis pengamanan lain yang harus dimiliki oleh para pelaku bisnis. Tanpa adanya hal tersebut, bisnis mereka akan cenderung enggak aman bahkan mudah diserang oleh para preman.

Misalnya nih lo, mau membuka toko grosir di Port Moresby. Lo harus menyediakan bodyguard, membangun pagar tinggi, kalau perlu dengan pengamanan elektrik, dan juga memasang CCTV di berbagai bagian.

Lo warga negara asing, dan nekat bikin usaha di sana tanpa jasa pengamanan? Hmm, siap-siap aja kantor lo dibobol atau dipalakin. Pokoknya, pengamanan ini adalah aspek yang bahkan harus lo pikirin sebelum nyari tempat buat kantor.

5. Tempat-tempat wisara yang penuh “bercak darah”

Yap, saat berkunjung ke berbagai tempat wisata atau fasilitas publik niscaya lo bakal menemukan berbagai bercak merah mirip seperti darah.

Mengerikan kelihatannya ya? Namun sebenarnya bercak-bercak itu bukan darah kok. Bercak merah itu merupakan ludah para penduduk asli yang dibuang setelah mengonsumsi buai atau kalau di Indonesia dikenal dengan buah pinang.

Setiap orang Papua Nugini memiliki kebiasaan mengunyah pinang dengan sirih dan juga kapur, kemudian membuang ludahnya yang sudah berwarna merah karena proses pencampuran dari zat kapur dan sirih ke mana-mana. Menurut mereka, aktivitas ini sangat menyenangkan, menyehatkan gigi, dan juga bisa menyuburkan tanah.

Sebenarnya, zat ini enggak berbahaya sih buat lingkungan. Cuma, di tempat-tempat publik yang notabene udah direnovasi, warna merah buai ini bisa bikin ruang-ruang terlihat kotor dan buat orang asing menjadi mengerikan.

Pemerintah sana pun sebenarnya udah banyak memberikan larangan untuk nggak makan pinang di tempat umum dan membuang ludahnya di sembarang tempat. So, di area kayak supermarket misalnya, lo bakal sering menemui larangan kayak “no chewing betelnut/buai”. Cuma, masih banyak penduduk asli yang enggak nurut dan tidak memedulikan peraturan tersebut.

Nah, itulah beberapa hal yang harus diwaspadai saat mau berlibur ke Papua Nugini. Kalau lo beneran pengen lihat pantai-pantai indah di sana, penasaran banget gimana sih penduduk asli menjalani hidup sebenarnya enggak masalah sih kalo lo memutuskan berlibur ke Papua Nugini. Lagian, beberapa agen travel pun juga menyediakan hal tersebut. Cuma, jangan ngasal dan bergaya ala backpacker kalau ke sana. Coba deh lakukan hal-hal ini duli sebelumnya.

– Mempersiapkan hotel yang aman:Sejak berada di Indonesia, bookinglah hotel yang benar-benar aman. Beberapa hotel franchise besar cukup direkomendasikan dan dapat menjamin keselamatan lo

-Cari rental yang tepercaya: Jangan berpikir buat naik kendaraan umum ke hotel. Mending lo pakai jasa rental mobil yang direkomendasikan agen tur.

-Buat cewek, jangan jalan sendiri: Bukannya patriarkis, tetapi BBC pernah menulis bahwa Papua Nugini merupakan negara dengan tingkat pemerkosaan tinggi.

So, udah siap berpetualang secara ekstrem?